menjadi pemberontak itu bukan hal baru untukku
seingatku, aku selalu memilih berbeda dari yang lain
aku tomboy waktu itu
bahkan masalah style berpakaian pun begitu
semakin dinasihati semakin tak kukerjakan
aku melakukan apa yang kupercayai
memasak pun aku tak mau
apalagi menjahit
wanita karir itu tujuanku
pergi ke ibukota, jauh dari kota kecil yang membesarkanku
aku tak tahu darimana ambisi itu
sepertinya dari petuah-petuah ibuku
lama-lama merayap ke dalam imajiku
kuingat, semangat belajarku membuahkan peringkat 1 di kelas 6 SD
mengalahkan temanku yang sulit sekali kulawan
beranjak SMP dan SMA ku masih sama
tapi peringkat 1 tak pernah kuraih lagi
semakin lama semakin sulit mengenali diriku
aku mau apa, mau jadi apa
pengalaman baru pergi terbang ke kota impian itu mauku
sekarang, setelah semua kuraih
ternyata masih sama
jiwa pemberontak itu masih ada
kesabaran itu hanya untuk apa yang kuyakini
namun, ego itu perlahan turun
kupikir buat apa
bersyukur sajalah, pasrah saja
karir? biarlah dengan tujuan berbeda
pelajaran ini begitu berharga
di umur kepala tiga
semua terasa lebih jelas
aku mulai mengenali diriku
mungkin lucu, aku pun menertawai diriku sendiri
terlalu banyak kenyataan masa lalu yg kuabaikan
demi kenyataan saat ini
tapi Allah masih baik
Allah menyadarkanku dengan keras
masih berharap diberikan waktu
berharap menyelesaikan tugas di negeri ini
kembali ke tanah air membawa segudang mental yang lebih kuat
- terus berkelana mencari makna -
seingatku, aku selalu memilih berbeda dari yang lain
aku tomboy waktu itu
bahkan masalah style berpakaian pun begitu
semakin dinasihati semakin tak kukerjakan
aku melakukan apa yang kupercayai
memasak pun aku tak mau
apalagi menjahit
wanita karir itu tujuanku
pergi ke ibukota, jauh dari kota kecil yang membesarkanku
aku tak tahu darimana ambisi itu
sepertinya dari petuah-petuah ibuku
lama-lama merayap ke dalam imajiku
kuingat, semangat belajarku membuahkan peringkat 1 di kelas 6 SD
mengalahkan temanku yang sulit sekali kulawan
beranjak SMP dan SMA ku masih sama
tapi peringkat 1 tak pernah kuraih lagi
semakin lama semakin sulit mengenali diriku
aku mau apa, mau jadi apa
pengalaman baru pergi terbang ke kota impian itu mauku
sekarang, setelah semua kuraih
ternyata masih sama
jiwa pemberontak itu masih ada
kesabaran itu hanya untuk apa yang kuyakini
namun, ego itu perlahan turun
kupikir buat apa
bersyukur sajalah, pasrah saja
karir? biarlah dengan tujuan berbeda
pelajaran ini begitu berharga
di umur kepala tiga
semua terasa lebih jelas
aku mulai mengenali diriku
mungkin lucu, aku pun menertawai diriku sendiri
terlalu banyak kenyataan masa lalu yg kuabaikan
demi kenyataan saat ini
tapi Allah masih baik
Allah menyadarkanku dengan keras
masih berharap diberikan waktu
berharap menyelesaikan tugas di negeri ini
kembali ke tanah air membawa segudang mental yang lebih kuat
- terus berkelana mencari makna -