Multitasking adalah salah satu diantara skill yang mau tidak mau harus saya pelajari setelah menikah apalagi setelah punya anak apalagi saya juga bekerja...
Terlalu lama saya berpikir tentang multitasking.. Setelah 5 tahun menikah dan punya 2 orang anak, saya merasa saya bukan perempuan yang punya kemampuan ini, nah? Padahal kebanyakan literatur, atau dari seminar keluarga yang pernah saya ikuti mengatakan bahwa perempuan khususnya seorang ibu itu mempunyai kemampuan di atas laki-laki mengenai multitasking. Seorang ibu bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus tanpa tapi. Nah, kalo saya sih pake tapi, huhu.. Saya merasa kemampuan saya itu seperti laki-laki hanya bisa fokus di satu hal... kalau terlalu banyak yang saya pikirkan, malah berantakan semua.. Seperti gak pernah mengerjakan apapun..
Saya sering dimarahi suami karena hal ini. Oke, kalo saya kena teguran tentang ini, saya biasanya diem aja atau kasih alasan sedikit, tapi saya seringnya sih diem aja, karena saya emang lupa. Lupa ini lupa itu, hhh... Lupa kalo suami nyuruh gini, lupa deadline, bahkan lupa visi,, astaga.. kacau haha jadi harus di rewind terus... kalo gak, bisa kebablasan...
Terkadang saya juga gak tahu kenapa bisa seperti itu, semakin lama fokus saya semakin berkurang, dulu sebelum punya anak saya bisa menyimpan barang-barang dan sampai hafal dimana saya menyimpan barang itu seperti saya simpan gunting kuku di laci nomor 2 di bawah TV. Nah, dalam hal menyimpan kertas-kertas, saya gak bisa ingat dalam jangka panjang. Saya punya file penyimpanan sendiri jadi ingat gak ingat file itu harusnya ada disitu. Kalo gak ada, ya nangis aja huhu.. jadi saya harus punya fokus tinggi masalah menyimpan file kertas-kertas, harus dikembalikan ke tempatnya segera setelah selesai dengan file-file itu. Apalagi file-file suami saya, saya bahkan gak bisa ingat sama sekali file dia ada dimana (kalau dia nitip ke saya). Fokus saya gak sampe sana (hastags : nangis) .. what's the matter with me??
Terlalu sering saya melakukan kesalahan yang sama, saya pun searching masalah ini. Tapi, tapi apa yang saya dapet. Saya dapet ini :
Whatttt? Kok malah gak boleh multitasking.. haha
Yah, setidaknya dari hasil searching itu ada satu artikel yang persis sama seperti yang saya searching... Artikel yang nomor 2 di atas... dan dari situ saya dapet ilham tentang kebingungan saya.
Yahh artikel itu sangat membantu, thanks for the article... so many thanks..
Jadi apa yang bisa saya simpulkan?
Ternyata, multitasking itu bisa dilatih, bisa karena biasa... Multitasking adalah salah satu kemampuan untuk melakukan hal-hal yang rutin dikerjakan sehari-hari. Seperti, ibu yang memasak sambil memotong sayur, sambil menyiapkan anak sarapan, dll. Itu adalah hal yang dikerjakan berulang-ulang setiap hari. Karena kita terbiasa, maka tubuh dan otak kita sudah mengingatnya dengan baik.
Lain halnya, apabila kasusnya terjadi mendadak, Seperti tiba-tiba suami meminta kita melakukan hal-hal yang harus kita lakukan esok hari. dan disaat yang sama kita ada pekerjaan kantor juga, Lalu setelah itu ada halangan entah teman yang mendadak ngajakin ngobrol, atasan yang tiba-tiba curhat haha ini mah gak sering cuma kadang-kadang dan di moment yang gak tepat wkwk..
Lalu, belum kelar satu urusan, suami nyuruh lagi yang lain.. dan begitu seterusnya, terlalu banyak distraction maker, atau kondisi fisik yang terkadang memang gak bisa diajak kompromi. suka "mager"alias males gerak kalau udh di depan komputer. fiuuuh..
Setelah itu, ngecek whatsapp, kirim pesan ke ini ke itu,, dan itu ternyata butuh waktu lama juga. Terkadang mau gak membuka whatsapp tapi gak mungkin lah.. Terlalu banyak update informasi yg saya dapet dari WA dan gak boleh ketinggalan.. dan itu salah satu distraction saya.. terkadang kalau saya udah di kantor saya bahkan gak sempet tanya kondisi anak-anak di rumah.. yahh well ini salah satu kekurangan saya dalam multitasking yang cukup saya sesali...
Oke dan salah satu solusi yang harus saya lakukan adalah "Disiplin" dan "Fokus Tinggi" . hanya itu, dan itu sulit (hastags : nangislagi) huhu.. dan ya karena kekurangan saya dari kecil adalah masalah disiplin. Saya harus punya motivasi untuk membangkitkan disiplin ini dari diri saya. Saya bisa melakukan sesuatu asal ada niat dan alasan kuat saya melakukan itu. Alright, that the point.
Karena, disebutkan juga bahwa kegiatan multitasking itu sebenarnya dilakukan secara bergantian, bukan dalam satu waktu.. Ada jeda waktu antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya yang seakan hal itu berbarengan padahal tidak. Nah dan itu perlu fokus. Fokus tingkat tinggi. Setiap distraction harus bisa dikelola dengan baik. harus bisa gerak cepat, cepat melakukan perubahan dalam berencana, sewaktu-waktu dibutuhkan solusi secepat jentikan jari.. tap, tap, tap.... otak muter terus and it's a must untuk orang-orang yang punya double job bahkan three job seperti saya.
Terkadang saya bisa mengelolanya dengan baik, tapi setelah beberapa hari, saya tepar saya stress. Apalagi kalau pekerjaan multitasking itu melibatkan fisik dan pikiran sekaligus. pengen menyerah aja, tapi gak boleh nyerah sama ketidakmampuan ini.. dan pada akhirnya saya bahkan bisa menangis tiba-tiba kalau apa yang terjadi diluar ekspektasi saya. Harus selalu dipikirkan before and after the things. Kalo udah gini, saya memutuskan untuk beristirahat dan melakukan hal-hal yang saya suka saja. whatever the job and the deal, i break it down. then, i take a deep breath.
Dalam beberapa hari, saya bisa gak ngapa"in, cuma nonton korea drama atau film lainnya, nyanyi" dengerin lagu yang saya suka untuk menimbulkan mood saya lagi. Dan itu memang saya, dan saya gak bohong sama diri saya sendiri. Saya juga gak mau bohong sama orang terdekat saya, saya rasa saya gak pernah bohong dalam berekspresi.. Semoga bisa dimaklumi, saya akan baik kembali dalam beberapa hari. See?? Am I a woman or not? haha..
Dari semua itu, yang saya mesti perbaiki adalah dalam membuat prioritas. Saya masih lemah dalam hal ini sometimes.. Terkadang otak saya terlalu banyak memikirkan distraction. Banyak menunda-nunda hal yang harusnya bisa langsung dilakukan. Banyak alasan ini itu juga menghilangkan multitasking saya. Hhh.. alright, saya masih banyak belajar untuk menjadi multitasking. Walaupun multitasking gak baik, tapi jadi perempuan gak multitasking itu gak mungkin!! Kita diciptakan memang untuk multitasking dan nikmati aja :)
Banyak hal yang saya sukai tidak saya lakukan karena pekerjaan untuk mengurusi orang lain. It's not simple, just follow your heart.. oh iya kalo otak udah nge-hang gak bisa mikir, saya banyak zikir, zikir terusss... karena itu yang cuma bisa saya ingat..
terima kasih sudah baca..
semoga bisa jadi referensi untuk perempuan yang punya pengalaman sama dengan saya
-rani sabtelasari-
0 komentar